Jenazah Praka Mar Dwi Miftachul Achyar Di Sambut Hujan Angin dan Isak Air Mata Keluarga
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2022/04/25/6b089_pelepasan.jpg)
LAMONGAN, iNews.id - Hujan dan angin kencang serta isak tangis kelurga menyambut kehadiran jenazah Praka Mar Dwi Miftahul Ahyar yang gugur dalam menjalankan tugas di tanah Papua. Saat sedang terjadi kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua, Sabtu (23/4/2022).
Jenazah Praka Mar Dwi Miftahul Ahyar, telah dievakuasi dan kemudian diterbangkan dari Bandara Mozes Kilangin Timika. Menggunakan pesawat CN 235 milik TNI AU, ke kampung kelahirannya di Jalan Simowiharjo Desa Sawo, RT O3 RW 01, Kelurahan Babat, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan-Jawa Timur, Minggu (25/04/2022).
Mendiang merupakan prajurit Batalyon Yon Taifib 2 Marinir dan terima keluarga duka pada pukul sekitar pukul 16.50 Wib,disemayamkan setelah Sholat Taraweh.
Sebelum dimakamkan dilakukan acara pelepasan secara militer di tempat Pemakaman Desa
Sebelum dimakamkan, dilakukan upacara pelepasan secara militer di tempat Pemakaman Desa Setempat , upacara tersebut di hadiri para petinggi TNI dan nampak hadir pula Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengikuti proses Pemakaman.
Dan Pasmar 2 Brigjen TNI Mar Suherlan mengatakan, korban di berangkatkan dari Timika Papua dengan menempuh perjalanan selama 8 jam. Almarhum tiba di Surabaya pada pukul 14.45, kemudian di berangkatkan ke Lamongan.
Lalu Suherlan mengatakan, almarhum meninggal dunia di hari yang baik yakni Hari Jumat. Juga menjadi prajurit TNI AL yang membanggakan karena rela berkorban demi membela negara.
"Almarhum adalah orang yang baik dan penuh dedikasi di kesatuannya. Beliau gugur sebagai suhada yang membelah negara Indonesia," jelasnya.
Untuk itu sebagai bentuk penghormatan, almarhum telah dinaikkan pangkatnya dari Pratu menjadi Praka. Sementara bagi keluarga yang ditinggalkannya Suherlan berharap agar keluarga tabah dan diberikan kesabaran dalam menjalani kehidupan yang sudah menjadi takdir almarhum.
"Tentunya karena almarhum ini masih berstatus bujangan, maka seluruh hak yang diberikan oleh negara nanti akan kita serahkan kepada keluarga, tentunya atas kejadian ini keluarga bisa diberikan ketabahan dan kesabaran," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang anggota Kelurga Juli Darianto mengatakan, mendiang Praka Mar Dwi Miftatahul Achyar sebelum meninggal kurang tiga hari telah menyampaikan amanah pada ibunya untuk menyantuni anak Yatim dan beramal untuk Masjid dikampungnya.
"Dia janji kalau pulang nanti duit yang dipergunakan tadi akan diganti," tutupnya.
Editor : Prayudianto