LAMONGAN, iNewsLamongan.id - Di sepanjang Jl. Lamongrejo, dan sejumlah sudut kota Lamongan, deretan angkringan kian bermunculan, mengusung konsep khas yang awalnya dikenal dari Yogyakarta dan Jawa Tengah. Angkringan ini menarik minat banyak pengunjung dengan suasana santai dan harga yang ramah di kantong.
Usaha angkringan ini didominasi anak-anak muda. Wina (22) misalnya, pemilik Angkringan Senara menceritakan alasan dirinya membuka usaha angkringan ini. “Saya terinspirasi dari kawan lain yang sudah buka sebelumnya,” ungkap Wina.
Seperti pedagang lainnya, Wina melihat potensi besar dari konsep angkringan di Lamongan. Kebiasaan anak muda untuk nongkrong bersama di malam hari menjadi salah satu faktor penunjang eksistensi angkringan.
Wina yang telah berjualan selama dua tahun mengungkapkan bahwa ia memilih membuka usaha di Jl. Lamongrejo karena suasananya yang ramai. “Saya memilih tempat ini karena ramai orang,” kata perempuan asal Sukodadi ini.
Senada dengan Wina, Jarjit (26), pemilik Angkringan Maju Mapan yang berlokasi dekat Alun-alun Lamongan,j uga membuka usaha angkringan karena terinspirasi angkringan di Jogja. “Saya buka ini terinspirasi dari teman saya, dan melihat banyak konsep angkringan di Jogja,” jelasnya.
Kawasan Jl. Lamongrejo dipilih karena posisinya yang strategis—dekat dengan pusat makanan dan Alun-alun Kabupaten Lamongan. Ini meningkatkan daya beli pelanggan. Menurut Jarjit, tempat ini memiliki lalu lintas pengunjung yang tinggi.
Para pengunjung pun merasa puas dengan konsep angkringan di Jl. Lamongrejo. Mereka menyukai suasananya yang nyaman dan harga yang terjangkau. “Saya lebih memilih angkringan karena nyaman di sini dan harganya murah meriah,” ujar salah seorang pengunjung Angkringan Maju Mapan.
Namun, para pedagang harus kreatif menghadapi tantangan musim hujan di bulan November. Jarjit, misalnya, menyediakan layanan pengantaran dengan minimal pembelian 20 ribu rupiah. “Kalau hujan deras, terpaksa tutup,” tambahnya.
Para pedagang angkringan ini berharap kehadiran mereka dapat menginspirasi pemuda lainnya untuk berani berwirausaha, menciptakan lapangan pekerjaan, serta memajukan kuliner di Kabupaten Lamongan.
Editor : Abdul Wakhid