Logo Network
Network

Wuling Mulai Pikirkan Limbah Baterai, Air EV Capai Pemesanan 3.000 Unit

Muhamad Fadli Ramadan
.
Selasa, 27 September 2022 | 21:32 WIB
Wuling Mulai Pikirkan Limbah Baterai, Air EV Capai Pemesanan 3.000 Unit
Wuling Mulai Pikirkan Limbah Baterai, Air EV Capai Pemesanan 3.000 Unit. Foto : Muhamad Fadli

JAKARTA, iNewsLamongan.id – Ada limbah yang dihasilkan oleh mobil listrik. Apakah itu? Dia adalah baterai, komponen utama mobil listrik.

Wuling Motors sebagai salah satu pabrikan yang telah memasarkan kendaraan listrik di Indonesia, mulai memikirkan ini. Di mana sejak diluncurkan pada Agustus lalu, Wuling Air EV telah membukukan pemesanan kendaraan listrik Air EV sebanyak 3.000 unit.

“Berdasarkan data wholesale, Wuling Air ev sudah terjual sebanyak 800 unit, tapi yang sudah SPK mencapai 3.000 unit, yang didominasi tipe Long Range,” ujar Brand Manager Wuling Motor Indonesia Dian Asmahani dalam Urban Edu-recreational Journey Jumat (23/9/2022).

Diketahui, baterai memiliki masa pakai sehingga perlu dilakukan penggantian untuk menjaga performa mobil dan tak merusak perangkat lain. Namun, baterai bekas menjadi limbah berbahaya jika tidak ditangani dengan baik.

Danang Wiratmoko, product planning Wuling Motors mengatakan delapan tahun masa pakai dinilai sangat cukup menemukan proses pengolahan limbah baterai yang tepat.

“Rencana pengolahan limbah baterai sudah ada. Tapi untuk pengolahan limbah kendaraan listrik itu memiliki cakupan yang sangat luas,” kata.

“Wuling sebagai produsen mobil listrik pastinya membutuhkan sinergi dengan industri-industri lain untuk pengolahan limbah baterai,” ujar Danang 

Dia menjelasakan baterai yang sudah tidak digunakan berbahaya bagi lingkungan. Untuk itu, diperlukan pengolahan limbah baterai agar tidak menjadi ancaman bagi kesehatan di kemudian hari.

“Ke depan pasti harus ada antar industri. Untuk sekarang, kami belum sampai pada strategi yang konkret. Tapi, pasti secara perlahan pasti ada pengolahan limbah baterai,” kata Danang.

Wuling mengklaim baterai Air ev bisa digunakan lebih dari delapan tahun dengan kesehatan baterai mencapai lebih dari 80 persen. Namun, untuk saat ini, baterai memakan biaya produksi yang lebih besar pada mobil listrik.

Danang memprediksi harga baterai ke depan lebih murah, seiring semakin banyaknya populasi kendaraan listrik. Sebab itu, Wuling belum bisa memberikan estimasi berapa biaya baterai yang harus dikeluarkan ke konsumen.

“Kami belum bisa mengatakan berapa biaya untuk mengganti baterai. Kita baru bisa mengetahuinya delapan tahun ke depan, bisa saja lebih rendah harganya,” ujar Danang.

 

Editor : Prayudianto

Follow Berita iNews Lamongan di Google News

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update