KALITENGAH, iNewsLamongan.id - Menjelang Hari Raya Idul Fitri, permintaan akan songkok mengalami lonjakan signifikan. Hal ini dirasakan langsung oleh Niken Dwi Anggraeni (24), seorang pengusaha songkok rumahan asal Desa Pengangsalan, Kecamatan Kalitengah, Lamongan, Jawa Timur. Jika pada hari biasa ia hanya menerima 50 hingga 100 pesanan per hari, kini jumlahnya melonjak hingga 500 pesanan menjelang Lebaran.
Dengan peningkatan pesanan tersebut, produksi songkok juga mengalami kenaikan. Biasanya, Niken memproduksi sekitar 200 songkok per hari, namun saat Ramadan, jumlahnya meningkat drastis hingga 700 pcs per hari.
“Permintaan naik drastis menjelang Lebaran, bahkan bisa mencapai lima kali lipat dari hari biasa,” ungkap Niken.
Peningkatan permintaan ini juga didukung oleh strategi pemasaran yang dilakukan Niken. Ia memanfaatkan platform marketplace dan toko online untuk menjangkau pelanggan dari berbagai daerah di Indonesia. Dengan harga jual yang berkisar antara Rp30.000 hingga Rp60.000, produk songkoknya menjadi pilihan yang terjangkau bagi masyarakat.
Dari segi pendapatan, omzet yang biasanya berkisar antara Rp40 juta hingga Rp50 juta per bulan melonjak signifikan menjelang Lebaran, mencapai Rp150 juta hingga Rp300 juta.
Niken optimistis bahwa industri kerajinan songkok masih memiliki potensi besar, terutama saat momen-momen penting seperti Idul Fitri. Ia berharap permintaan tetap stabil sepanjang tahun agar produksi dan penjualannya terus meningkat.
Editor : Abdul Wakhid
