Wamenkop: Ponpes Sunan Drajat Jadi Model Koperasi Desa Merah Putih

Abdul Wakhid
Wamenkop bersilaturahmi dengan Pimpinan Ponpes Sunan Drajat, KH Abdul Ghofur, serta meninjau unit-unit usaha pesantren. Foto: iNewsLamongan.id/Ist

PACIRAN, iNewsLamongan.id - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menilai keberhasilan Pondok Pesantren (Ponpes) Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur, dalam mengelola koperasi dapat menjadi inspirasi bagi program Koperasi Desa (Kop Des) Merah Putih yang akan diterapkan di seluruh Indonesia.

Menurutnya, ekosistem ekonomi di ponpes tersebut sudah sangat lengkap dengan berbagai unit usaha seperti pertokoan dan perhotelan. Konsep yang diterapkan di Ponpes Sunan Drajat ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat ekonomi pedesaan melalui koperasi.

"Pondok pesantren ini telah membangun ekosistem ekonomi yang kuat. Inilah yang menjadi gambaran bagi program Kop Des Merah Putih," kata Ferry saat berkunjung ke Ponpes Sunan Drajat, Jumat (7/3/2025).

Dalam kunjungan tersebut, Wamenkop bersilaturahmi dengan Pimpinan Ponpes Sunan Drajat, KH Abdul Ghofur, serta meninjau unit-unit usaha pesantren. Hadir pula Ketua Umum Koperasi Syariah Sarekat Bisnis Pesantren (KSBP) Sunan Drajat, Biyati Ahwarumi, Direktur Operasional KSBP, Anas Al Hifni, serta Direktur Pembiayaan Syariah Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), Ari Permana.

Ferry mengapresiasi langkah Ponpes Sunan Drajat yang tidak hanya fokus pada pendidikan agama, tetapi juga membekali santrinya dengan jiwa kewirausahaan melalui koperasi. Ia berharap kolaborasi antara koperasi pesantren dan pemerintah dapat terus berkembang demi memperkuat ekonomi umat.

Lebih lanjut, Wamenkop menekankan bahwa kesuksesan koperasi di Ponpes Sunan Drajat tak lepas dari pendampingan intensif LPDB. Model bisnis yang diterapkan di sini dinilai efektif dan bisa direplikasi di desa-desa lain.

"Dengan pendekatan bisnis yang terarah dan peran aktif pesantren, penerapan Kop Des Merah Putih nantinya bisa berjalan lebih mudah," ujarnya.

Untuk memastikan keberlanjutan koperasi, Ferry menyebutkan bahwa SDM profesional akan direkrut dari berbagai kementerian terkait, seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Desa, dan Kementerian Sosial. Setelah koperasi terbentuk, pengelolaannya akan diserahkan kepada manajer yang telah mendapatkan pendampingan dan pelatihan bisnis.

"Pembentukan koperasi ini baru langkah awal. Tantangan berikutnya adalah mengembangkan kegiatan ekonomi agar koperasi tetap tumbuh dan berkelanjutan," tambahnya.

Ia juga menekankan pentingnya pendekatan bisnis yang berorientasi profit, namun tetap mempertahankan prinsip koperasi yang berbasis partisipasi anggota.

"Kita ingin desa-desa di Indonesia memiliki kemandirian ekonomi dan terbebas dari jeratan tengkulak, rentenir, serta pinjaman online ilegal," tegasnya.

Sebagai langkah lanjut, model koperasi berbasis pesantren ini akan diajukan kepada Presiden Prabowo sebagai contoh koperasi desa yang berhasil.

"Ponpes Sunan Drajat telah membuktikan bahwa koperasi bisa menjadi pilar utama ekonomi desa. Ini adalah contoh sukses yang layak diterapkan di seluruh Indonesia," pungkas Ferry.

Editor : Abdul Wakhid

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network