Toko Kelontong dan Impian Besar Ali Pergi ke Tanah Suci

ihya' ulumuddin
Mimpi Ali Mashadi (50) menghabiskan masa tua di kampung halaman terwujud. Bapak tiga anak asal Desa Gembong, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan itu berhenti merantau dan merintis usaha toko kelontong hingga bisa mendaftar haji.Foto: ihya' ulumuddin

Bangkit Bersama KUR BRI

Lapak jajanan itulah yang menjadi awal kebangkitan ekonomi rumah tangga Ali. Banyaknya warga sekitar yang antusias membuatnya berpikir untuk membuat toko lebih besar setelah dua tahun berselang. Barang yang dijual tentu bukan hanya jajanan, melainkan semua kebutuhan rumah tangga.

 Melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Babat, Ali meminjam modal lewat program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Rp10 juta. Modal tersebut digunakan untuk membuat toko serta belanja berbagai komoditas pokok lainnya.

Memanfaatkan teras rumah, Ali membuat toko ukuran 3x4 menghadap ke jalan. Pelan tapi pasti, toko yang dirintis sejak 2018 itu terus berkembang. Dari semula hanya jualan sembako, toko yang diberi nama Barokah itu kini menyediakan semua aneka kebutuhan rumah tangga.

Meski berskala kecil (eceran), Ali merasakan betul keberadaan toko tersebut. Dalam sehari misalnya, Toko Barokah miliknya bisa meraup omzet hingga Rp1 juta.

Karena itu, Ali bersyukur dengan apa yang didapat hari ini. Usaha toko kelontong terus mengalirkan rezeki. Sementara kondisi batinnya juga makin tenang dengan mengurus masjid dan menjadi guru ngaji.

Kebahagiaan Ali juga membuncah karena bisa menyisihkan untung dari toko untuk daftar haji. Mimpi itu sudah lama dia bangun, sejak masih remaja dulu.

“Semoga cukup umur. Bisa berangkat ke tanah suci bersama istri,” katanya.

Ali mengaku sudah dua kali mengajukan kredit lewat KUR BRI. Pinjaman kedua lebih besar, yakni Rp25 juta. Kredit permodalan untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) itu dipilih karena dianggap mudah dan ringan. Mudah dalam proses pencairan dan ringan dalam angsuran.

“Saya pinjam dengan jangka waktu pengembalian 3 tahun. Kalau dihitung, bunganya tidak sampai Rp2 juta,” katanya.

Sukses Ali mendirikan usaha toko kelontong juga diikuti warga lainnya. Saat ini misalnya, toko kelontong sejenis banyak berdiri di desa tempat tinggalnya. Minimal satu toko di tiap-tiap lingkungan (RT).

Diketahui, KUR merupakan program permodalan untuk membantu memberdayakan pelaku UMKM. Harapannya, para pelaku UMKM bisa naik kelas dan kesejahteraannya meningkat.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari dalam keterangan resminya, mengatakan, BRI menjadi bank dengan penyaluran KUR UMKM terbesar di Indonesia. Hingga triwulan ketiga 2023 misalnya, jumlah debitur KUR baru mencapai 1,44 juta.

“Jumlah tersebut melampaui target pemerintah, yakni 1,36 juta debitur KUR baru di tahun 2023,” katanya.

Editor : Vitrianda Hilba Siregar

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network