KEMBANGBAHU, iNewsLamongan.id - Menjelang perayaan Hari Raya Natal, usaha budi daya pohon cemara milik Sujadi (40), warga Desa Dumpiagung, Kecamatan Kembangbahu, mengalami peningkatan penjualan. Beragam jenis pohon cemara yang ia budidayakan, seperti cemara udang, cemara kipas, cemara emas, dan cemara rente, laris manis diburu pembeli.
Di atas lahan seluas 30x70 meter, Sujadi menanam dan merawat berbagai jenis pohon cemara yang ia jual dengan harga bervariasi, tergantung ukuran dan jenisnya. “Cemara udang ukuran 60-70 cm saya jual mulai Rp 35.000 hingga Rp 500.000. Cemara kipas setinggi 1 meter harganya Rp 35.000 hingga Rp 700.000, sedangkan cemara emas berukuran 1,5 meter bisa mencapai Rp 1 juta. Untuk cemara rente ukuran 70 cm, saya hargai Rp 75.000,” ungkap Sujadi saat ditemui.
Perawatan pohon cemara ini, menurut Sujadi, tergolong mudah. Ia hanya perlu rutin menyiram dan memberikan pupuk agar tanaman tetap sehat. Dari berbagai jenis pohon cemara, cemara rente menjadi yang paling banyak diminati pembeli menjelang Natal. “Jenis cemara rente ini paling banyak dicari karena identik dengan perayaan Natal. Permintaannya melonjak drastis,” kata Sujadi.
Peningkatan permintaan tak hanya datang dari warga Lamongan, tetapi juga dari daerah lain seperti Mojokerto, Gresik, hingga Surabaya. Sujadi memanfaatkan marketplace Facebook untuk memasarkan produknya, dan dalam sepekan mampu menjual 150-200 pohon cemara. “Pembeli dari luar kota terus berdatangan. Saya sampai kewalahan memenuhi pesanan,” tuturnya.
Sujadi berharap, keberhasilan usahanya ini dapat menginspirasi masyarakat lain untuk mencoba berwirausaha, khususnya dalam budi daya tanaman hias. “Saya ingin usaha ini menjadi contoh bahwa bertani atau membudidayakan tanaman hias juga bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan,” harapnya.
Dengan tingginya permintaan dan antusiasme pembeli, Sujadi optimis usahanya akan terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
Editor : Abdul Wakhid