LAMONGAN,iNewsLamongan.id - Inovasi teknologi energi terbarukan kembali mengharumkan nama Kabupaten Lamongan di tingkat nasional. AISOLA, panel surya pintar berbasis kecerdasan buatan (AI), berhasil meraih penghargaan bergengsi dalam ajang Talenta Wirausaha BSI (TWB) 2024–2025, mengalahkan ribuan inovator dari seluruh Indonesia.
AISOLA dikembangkan oleh PT Hayago Robotika Indonesia, sebuah startup teknologi yang digawangi oleh Muhammad Hariz Izzuddin, mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) asal Lamongan. Perangkat ini berfungsi sebagai solar tracker otomatis yang mampu meningkatkan efisiensi penyerapan energi matahari hingga 30 persen. Tak hanya itu, AISOLA juga dilengkapi sistem pemantauan energi berbasis AI yang memungkinkan pengguna memantau kinerja panel surya secara real-time melalui dashboard digital.
"AISOLA bukan hanya perangkat teknologi, tapi juga bentuk keberpihakan terhadap keadilan energi. Kami ingin pesantren terpencil dan desa tanpa listrik bisa mengakses energi bersih secara mandiri, murah, dan efisien," ujar Hariz saat dikonfirmasi, Senin (30/6/2025).
Menurut Hariz, sistem pelacakan matahari otomatis yang tertanam pada AISOLA membuat posisi panel selalu mengikuti arah matahari sepanjang hari. Dengan begitu, daya serap energi meningkat signifikan dibandingkan panel statis konvensional. Lebih canggih lagi, sistem ini mampu mendeteksi potensi kerusakan, memberi notifikasi otomatis, hingga menghitung estimasi penghematan biaya listrik secara langsung.
Chief Technology Officer (CTO) AISOLA, Muhammad Khusnul Khuluq, menambahkan bahwa seluruh fitur dirancang dengan pendekatan user-friendly. "Modulnya plug-and-play, datanya bisa dipantau melalui ponsel, dan semua serba otomatis. Kami ingin pengguna non-teknis pun bisa merasakan manfaat teknologi ini," ujar Khusnul.
Tidak seperti produk komersial pada umumnya, AISOLA dikembangkan dengan semangat corporate social responsibility (CSR). Hayago Robotika menggandeng NGO, lembaga pendidikan, hingga perusahaan energi untuk memperluas distribusi AISOLA secara gratis ke daerah-daerah yang belum terjangkau listrik PLN.
“Kami ingin teknologi ini tidak hanya dijual, tapi juga disumbangkan dan dikembangkan bersama masyarakat. AISOLA adalah simbol bahwa teknologi bisa hadir untuk semua kalangan,” tegas Hariz.
Sebelumnya, Hayago Robotika juga dikenal melalui produk AITOMA, sistem predictive maintenance untuk industri manufaktur. Kemenangan AISOLA di ajang TWB 2024–2025 membuktikan bahwa inovasi berdampak dapat lahir dari kampus dan semangat anak muda daerah.
Ajang Talenta Wirausaha BSI 2024–2025 sendiri diikuti oleh 9.661 peserta dari seluruh Indonesia dan menjadi bagian dari program BSI Sustainable Movement. Program ini mengintegrasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dengan nilai maqashid syariah untuk mencetak wirausaha muda berkelanjutan. Sebanyak 12 finalis terbaik dari empat kategori berhasil meraih penghargaan, termasuk tim AISOLA, dengan total hadiah Rp750 juta serta dukungan bisnis berkelanjutan.
Keberhasilan AISOLA menjadi inspirasi baru bahwa inovasi tidak selalu lahir dari korporasi besar. Dengan kombinasi semangat sosial, pemanfaatan teknologi cerdas, dan keberanian berkarya dari daerah, anak muda Lamongan mampu menembus panggung nasional dan memberikan solusi nyata bagi ketimpangan energi di Indonesia.
Editor : Abdul Wakhid
Artikel Terkait